Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Obama Janji AS Akan Respons Serangan Siber Korut Pada Sony

Presiden Barack Obama berjanji bahwa Amerika Serikat akan merespons serangan siber yang merusak Sony Picture yang diduga didalangi pemerintah Korea Utara.
Poster Film The Interview/Reuters
Poster Film The Interview/Reuters

Kabar24.com, WASHINGTON- Presiden Barack Obama berjanji bahwa Amerika Serikat akan merespons serangan siber yang merusak Sony Picture yang diduga didalangi pemerintah Korea Utara.

Obama mengatakan serangan siber itu "menyebabkan banyak kerusakan" untuk Sony, tetapi dia percaya perusahaan tersebut membuat kesalahan dengan membatalkan rilis "The Interview", sebuah komedi yang menggambarkan upaya pembunuhan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

"Kami akan merespons," kata Obama dalam konferensi pers akhir tahun. "Kami akan merespons secara proporsional, dan kami akan merespons di tempat dan waktu serta cara yang kami pilih."

SIMAK: Korea Utara di Balik Ancaman Serangan Siber Film The Interview

Dua jam sebelum dia berbicara, FBI mengumumkan bahwa penyidik telah menetapkan Korea Utara berada di balik peretasan Sony, menyebut itu sebuah tindakan "intimidasi" disponsori-negara.

Obama mengatakan Korea Utara sepertinya telah bertindak sendirian.

Itu adalah untuk kali pertama Amerika Serikat telah langsung menuduh negara lain terkait serangan siber besar di tanah Amerika dan menimbulkan kemungkinan konfrontasi baru di antara musuh lama Washington dan Pyongyang, menurut Reuters dalam laporannya, Sabtu (20/12/2014) dini hari WIB.

Sifat merusak serangan itu, dan ancaman dari hacker menyebabkan studio (Sony) Hollywood menarik film tersebut, menempatkan itu berbeda dari gangguan maya sebelumnya, kata FBI.

Seorang diplomat Korea Utara mengatakan Pyongyang tidak ada hubungannya dengan serangan siber itu. "DPRK (Korea Utara) bukan bagian dari ini," kata diplomat itu kepada Reuters.

Obama mengatakan dirinya berhadap Sony berbicara kepadanya sebelum membatalkan rilis film the Interview, menunjukkan itu bisa menjadi preseden buruk.

"Saya pikir mereka membuat kesalahan. Saya berharap mereka akan berbicara kepada saya dulu," katanya.

Obama menambahkan,"Kita tidak bisa punya masyarakat di mana beberapa diktator di suatu tempat dapat mulai menerapkan sensor di sini di Amerika Serikat." (Antara)

 

BACA JUGA:

6 Tips Sederhana Untuk Dapatkan Kulit Wajah Cantik

Petualangan Terakhir Bilbo di The Hobbit: The Battle of the Five Armies

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper