Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PANASONIC Bidik Penjualan Lampu di Indonesia Capai Rp1 Triliun Pada 2018

Panasonic Corporation menargetkan raihan penjualan lampu di Indonesia mampu menembus US$100 juta atau sekitar Rp1 triliun pada 2018, meningkat sekitar 4 kali lipat dibandingkan realisasi 2013 Rp240 miliar.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, YOGYAKARTA - Panasonic Corporation menargetkan raihan penjualan lampu di Indonesia mampu menembus US$100 juta atau sekitar Rp1 triliun pada 2018, meningkat sekitar 4 kali lipat dibandingkan realisasi 2013 Rp240 miliar.

Makoto Kitano, Director Lighting Business Division and Vice President, Eco Solutions Company, Panasonic Corporation mengaku sangat optimistis mampu merealisasikan target sebesar itu seiring meningkatnya konsumsi lampu LED di Indonesia.

"Kami akan melakukan ekspansi besar-besaran di Indonesia di bisnis ini untuk mencapai target penjualan US$100 juta pada tahun fiskal 2018 seiring meningkatnya permintaan pasar di Asia, termasuk Indonesia," ujarnya di Yogyakarta, di sela acara Panasonic LED Light for Prambanan, Rabu (17/12) malam.

Menurutnya Indonesia, seperti juga negara Asia lainnya sedang dalam masa peralihan yang diiringi industrialisasi dengan peningkatan konsumsi energi yang cukup pesat.

Pemerintah Indonesia juga telah memperkenalkan target penghematan energi kepada perusahaan maupun rumah tangga sebagai bagian dari kebijakan energi dan meningkatkan minat pada lampu LED yang diakui sebagai lampu hemat energi.

Kitano memaparkan saat ini Panasonic Corporation dalam perkembangan bisnis lampu di tingkat global telah menguasai pangsa pasar sebesar 5% pada 2011 dan telah menempati peringkat ketiga besar di dunia.

Pihaknya mengakui bahwa raihan penjualan di tahun fiskal 2013, kontribusi pasar terbesar memang masih berasal dari Jepang, yakni 80% dan 20% sisanya dari luar Jepang.

"Namun, pada kontribusi 20% dari luar Jepang itu, pasar Asia menyumbang sebesar 30%. Hal ini menunjukkan potensi yang bisa digarap di wilayah Asia masih cukup besar," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper