Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PRESIDEN JOKOWI Kunjungi Papua, Pasukan Pengamanan Tak Ditambah

Panglima Daerah Militer (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G Siahaan mengatakan tidak ada penambahan pasukan untuk pengamanan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama kunjungan di Papua.
Jokowi seusai dilantik sebagai Presiden RI/Reuters
Jokowi seusai dilantik sebagai Presiden RI/Reuters

Kabar24.com, JAYAPURA -- Walau Papua akan dikunjungi Presiden RI, pengamanan di wilayah itu akan berlangsung seperti biasa.

Panglima Daerah Militer (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G Siahaan mengatakan tidak ada penambahan pasukan untuk pengamanan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama kunjungan di Papua.

"Kami sudah berikan rekomendasi tidak perlu penambahan kekuatan dari luar. Kita cukup kuat di sini bersama jajaran dari Bapak Kapolda Papua Irjen Pol Yotje Mende," kata Mayjen TNI Fransen G Siahaan, usai menggelar acara tatap muka dengan insan pers di Kota Jayapura, Papua, Kamis (18/12/2014).

"Kecuali pengamanan melekat dari Pak Presiden Jokowi yaitu Paspampres," ucapnya.

Ia mengemukakan bahwa beberapa hari lalu, bersama Kapolda Papua Irjen Pol Yotje Mende yang diwakili Dir Intel Jacobus Marzuki, sudah dihubungi Menteri PPA Yohana M Yembise terkait persiapan pengamanan Presiden Jokowi yang direncanakan menghadiri Natal Nasional bersama di Jayapura.

"Kemarin Ibu Menteri (Yohana M Yembise) sudah menghubungi kita, terkait perkembangan situasi jelang kedatang Presiden Jokowi," ujarnya.

Mengenai pengamanan isu bom di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Fransen menyampaikan jika hal itu tidak benar.

"Tidak ada itu, tetapi mungkin intrik-intrik ke sana masih kita dalami, tapi ancaman itu tidak ada," tegasnya.

Disinggung soal titik rawan yang akan dilewati Presiden Jokowi, Fransen menyampaikan jika hal itu masih menunggu petunjuk Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai penanggung jawab keamanan di daerah.

"Saya masih menunggu Bapak Gubernur mengumpulkan kita, karena Bapak Gubernur adalah sebagai penanggung jawab masalah keamanan seperti tertuang dalam UU Pemerintahan bahwa keamanan di bawah tanggung jawab Bapak Gubernur," tuturnya.

"Kita adalah sebagai alat, bagaimana kita diharapakan oleh Bapak Gubernur untuk gelar di titik-titik mana saja yang akan menjadi kunjungan Bapak Presiden Jokowi," lanjutnya.

Ketika ditanya apakah mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan melihat pameran Alutsista TNI AD di Kodam Cenderawasih, Fransen katakan jika Presiden Jokowi hanya melewati tempat pameran yang akan digelar di halaman kantor gubernur Papua.

"Kelihatannya tidak, info yang saya dengar Pak Presiden Jokowi akan berkunjung ke kantor Gubernur. Kebetulan Alusista itu kita gelar di sana, beliau hanya lewat saja. Alutsista itu adalah pertanggungjawaban TNI khususnya AD kepada masyarakat, kan Alutsista itu dibeli berdasarkan uang masyarakat," ujarnya.

"Kita tahu bahwa kemarin kita baru saja rayakan hari jadi TNI, hari Juang Kartika, jadi dalam rangka ke sana kita gelar, supaya masyarakat tahu, oh ini Alutsista TNI AD, sehingga nanti masyarakat bisa naik Tank AD, dan mereka bisa tahu," lanjutnya.

Dalam pengamanan Presiden Jokowi berama rombongan di Papua, Fransen menambahkan jika Kodam Cenderawasih hanya menerjunkan sejumlah personel dari Korem 172/PWY, Batalton 751/R dan Batalyon 756/WMS.

Kemudian ada kekuatan-kekuatan lain seperti unsur Denzipur, ini yang punya kemampuan untuk mengamankan bom dibantu Jihandak dari Kepolisian, pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper