Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akankah AS Stagnan dan China Overheating?

Dua kekuatan ekonomi terkuat di dunia kini berubah arah sehingga menimbulkan friksi yang kian nyata di pasar keuangan dan struktur permodalan global.

Bisnis.com, JAKARTA—Dua kekuatan ekonomi terkuat di dunia kini berubah arah sehingga menimbulkan friksi yang kian nyata di pasar keuangan dan struktur permodalan global.

Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mengalami percepatan, sedangkan di sisi lain laju ekonomi China melambat. Kondisi tiu menandai perubahan tren yang disusul oleh krisis keuangan.

Akibatnya, harga minyak mentah anjlok setelah suplai minyak AS meningkat dan permintaan dari China menurun.

Tidak heran kalu modal kabur dari pasar negara berkembang, dolar AS melejit dan pengaruh negara kelompok Brazil, Rusia, Indonesia dan China (BRIC) melemah.

Pada saat negara berkembang produsen komoditas menjadi pihak yang paling dirugikan, Presiden Rusia Vladimir Putin kian menjadi sorotan dunia.

Ekonomi negara itu tengah menuju resesi setelah harga minyak anjlok dan nilai tukar rubel melemah akibat sanksi negara Barat terkait perilakunya menguasai Ukraina.

“Perubahan yang kita lihat pada ekonomi global menunjukkan munculnya potensi untuk sebuah konsekuensi yang tidak terduga selain ketegangan yang tidak terdeteksi,” ujar Lena Komileva, chief economist pada G Plus Economics Ltd. Sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (17/12/2014).

Menurutnya, kerentanan pasar emerging market yang dipicu krisis di Rusia akan dapat memicu pelarian kapital untuk pengamanan modal.

Penguatan ekonomi AS dan pelemahan pertumbuhan di China pernah terjadi harapan sekaligus menjadi perhatian para pengambil kebijakan internasional.

Mereka berteriak dan khawatir ekonomi AS akan stagnan dan China akan overheating setelah resesi ekonomi 2009.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper