Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KETUM PDIP: Jokowi Diminta Tak Tiru SBY

Presiden Joko Widodo diingatkan untuk tidak mengulangi langkah mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dengan menduduki jabatan ketua umum partai.
Jokowi berdiri di belakang Megawati/JIBI
Jokowi berdiri di belakang Megawati/JIBI

Kabar24.com, JAKARTA -- Wacana soal siapa yang pantas menduduki posisi ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan telah menyeret nama Jokowi sebagai salah satu kandidat tak resmi.

Terkait itu, pengamat politik Indonesia Institute for Development and Democracy (INDED) Arif Susanto mengingatkan Presiden Joko Widodo untuk tidak mengulangi langkah mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dengan menduduki jabatan ketua umum partai.

"Jika Jokowi menjadi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), ia akan sulit membedakan kepentingan sebagai pejabat publik dan pejabat partai politik," kata Arif di Jakarta, Selasa (16/12/2014).

Menurut dia, hal tersebut juga dihadapi SBY ketika menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.

"Dulu SBY mengalami konflik kepentingan ketika setiap minggu dia harus menyediakan waktu untuk rapat bersama partai meninggalkan tugas negara. Ia kerepotan prosedural," kata Arif.

Arif Susanto mengatakan banyaknya dukungan dari masyarakat maupun dari anggota partai politik sendiri bagi Jokowi untuk menjadi ketua umum PDIP tidak membuat Jokowi terlepas dari kesulitan tersebut.

Sebelumnya, Cyrus Network mengadakan sebuah survei untuk melihat dukungan masyarakat kepada Jokowi untuk menjadi ketua umum PDIP.

Berdasarkan hasil survei tatap muka yang dilakukan Cyrus Network pada 1-7 Desember 2014 terhadap 1.220 responden, yang tersebar di 122 desa dari 33 provinsi, dukungan terhadap Jokowi sebagai ketua umum lebih besar dibandingkan dukungan terhadap Megawati Soekarnoputri maupun Puan Maharani.

Selain itu, Arif menekankan jika Jokowi menjadi ketua umum PDIP, hal tersebut akan menunjukkan bahwa Jokowi tidak konsisten.

"Saat pemilihan menteri, syarat menteri Jokowi dari partai adalah melepaskan jabatan di partai. Kalau sekarang dia menyandingkan jabatan ketua umum partai justru melenceng," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper