Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur Sulsel Minta Kepala BKKBN Kejar Target MDGs

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo resmi melantik Rini Riyatika Djohari sebagai Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Selatan.

Bisnis.com, MAKASSAR - Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo resmi melantik Rini Riyatika Djohari sebagai Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Selatan.

Dalam sambutannya, Syahrul berharap agar kinerja BKKBN ke depan bisa bergerak lebih cepat lagi. “Sehingga, menyongsong 2015, program kependudukan dan keluarga berencana bisa berjalan maksimal dan target MDGs tercapai,” kata Syahrul, Senin (15/12/2014).

Menurutnya, masalah kependudukan merupakan tantangan yang cukup berat dihadapi saat ini, di mana jumlah penduduk Indonesia merupakan yang ketiga terbesar di dunia.

Dia mengungkapkan, ledakan penduduk yang tidak terkendali bisa menimbulkan masalah. Karena itu, Kepala BKKBN Sulsel yang baru diharapkan bisa bekerjasama dengan stakeholder yang ada, untuk mengendalikan masalah ledakan penduduk tersebut.

BKKBN kata Syahrul, jangan hanya jalan dengan konsepsinya, tetapi juga harus ada tematik dengan melakukan pembinaan mulai dari usia remaja.

Dia mencontohkan, di Tiongkok, jika ada warga memiliki anak diluar ketentuan, maka anak tersebut akan dianggap sebagai anak negara.

“Di Indonesia, persoalan ledakan penduduk masih kurang menjadi perhatian. Bahkan, agak menurun jika dibandingkan jaman Orde Baru,” ujarnya.

Dia meminta BKKBN harus memiliki banyak terobosan. Jangan menyelesaikan masalah yang ada saat ini dengan pendekatan-pendekatan cara lama. 

Sementara itu, Rini mengatakan telah menyiapkan berbagai program, khususnya untuk menekan ledakan penduduk. Salah satunya, dengan melibatkan generasi muda, mulai dari usia remaja.

"Usia ibu melahirkan 15 tahun sampai 19 tahun masih cukup tinggi dan inilah yang harus kita tekan. Sosialisasi di kalangan remaja cukup penting untuk dilakukan, agar tidak ada lagi pernikahan di usia dini," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Wiwiek Dwi Endah
Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper