Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saudara Tiri Osama bin Laden Bangun Gedung Tertinggi di Afrika

Middle East Development LLC berbasis di Dubai, yang dimiliki oleh pengusaha Arab Saudi Sheikh Tarek bin Laden, berencana akan membangun gedung pencakar langit tertinggi di Afrika.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, MOSKOW - Middle East Development LLC berbasis di Dubai, yang dimiliki oleh pengusaha Arab Saudi Sheikh Tarek bin Laden, berencana akan membangun gedung pencakar langit tertinggi di Afrika.

Menurut laporan AFP, Sheikh Tarek bin Laden adalah saudara tiri almarhum Osama bin Laden; pada tahun 2008 ia mengusulkan sebuah proyek raksasa sejenis untuk membangun jembatan penyeberangan Laut Merah.

Pencakar langit itu akan berlokasi di kota terbesar Maroko, Casablanca, dan akan setinggi 540 meter, yang secara simbolis dipilih untuk mewakili negara-negara Afrika yang berdaulat.

"Ketinggian menara adalah 540 meter untuk mengingatkan kita bahwa Afrika memiliki 54 negara. Semua orang di Afrika akan merasa menjadi bagian dari menara itu," menurut situs resmi proyek tersebut.

Bangunan yang diusulkan akan lebih dari dua kali setinggi Carlton Pusat 223 meter di Johannesburg, pusat perbelanjaan gedung pencakar langit yang telah menjadi gedung tertinggi di Afrika selama 41 tahun.

Konstruksi ini dimulai Juni, kata AFP mengutip manajer proyek itu.

"Ini akan menjadi menara tertinggi Afrika," kata manajer proyek Amede Santalo kepada kantor berita itu.

"Kami memilih Maroko karena merupakan pintu gerbang ke Afrika dan Eropa, negara modern dan politik yang stabil," katanya.

Pencakar langit ini akan memiliki 114 lantai, jumlah (bab) dalam Al Quran, dan fasad akan ditutupi dengan pola yang mewakili 1.000 bahasa di Afrika.

Gedung pencakar langit ini diberi nama "Al-Noor Tower" (Menara Cahaya), namun diharapkan pada akhirnya diberi nama setelah selesai oleh Maroko Raja Mohamed VI.

Perkiraan biaya proyek ini adalah sekitar satu miliar dolar AS.

Proyek, yang akan mencakup sebuah hotel berbintang tujuh, pusat bisnis dan pusat perbelanjaan, diharapkan akan selesai pada Juni 2018.(ant/yus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper