Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA CABAI MEROKET, Di Kota Jayapura Capai Rp100 Ribu per Kg

Harga cabai di Pasar Youtefa, Distrik Abepura, Kota Jayapura, pada pekan kedua Desember naik 25 persen mencapai Rp100 ribu per kilogram. Harga cabai per kilogram sebelumnya hanya Rp80 ribu alias naik Rp20 ribu per kg.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Harga cabai di Pasar Youtefa, Distrik Abepura, Kota Jayapura, pada pekan kedua Desember naik 25 persen mencapai Rp100 ribu per kilogram.

Harga cabai per kilogram sebelumnya hanya Rp80 ribu alias naik Rp20 ribu per kg.

Pantauan lapangan, Rabu pagi, harga cabe sejak awal bulan hingga pekan kedua telah mengalami kenaikkan cukup signifikan jika dibandingkan dengan bumbu dapur lainnya seperti tomat, bawang merah dan bawang putih.

Sari, pedagang asal Makassar, Sulawesi Selatan, mengaku harga cabe bisa mencapai ratusan ribu/kilogram itu dikarenakan pasokan dari petani Koya, Kota Jayapura dan Arso, Kabupaten Keerom tidak begitu lancar jika dibandingkan dengan November lalu.

"Cabe sudah Rp100 ribu/kilogram, sudah dua pekan ini harganya terus beranjak dari Rp40 ribu, naik menjadi Rp60 ribu, Rp80 ribu hingga Rp100 ribu/kilogram," katanya.

Ibu empat anak itu juga mengaku bahwa selain pasokan kurang, daya beli konsumen cukup tinggi mengingat tak lama lagi hari raya Natal.

"Meski mahal, tapi cabe tetap dicari pelanggan. Hanya itu kita jelaskan bahwa harganya demikian, tetapi para konsumen dan pelangganku mengerti," katanya.

Mengenai harga tomat, bawang merah dan bawang putih, Sari mengatakan bahwa harganya juga mengalami kenaikkan.

"Kalo tomat Rp15 ribu/kilogram, bawang merah Rp22 ribu/kilogram dan bawang putih Rp21 ribu/kilogram," katanya.

Sementara itu, Latifah, pemilik warung makan tak jauh dari Pasar Youtefa mengaku tetap membeli cabe, mengingat salah satu bumbu dapur itu merupakan bagian terpenting untuk masakkannya.

"Yah, mau bagaimana lagi. Harga cabe memang mahal tapi saya tidak mau mengubah cita rasa masakan saya," katanya.

Apalagi, kata Latifah, ciri khas masakkannya adalah pedas, jadi pembelian cabe tetap dilakukan.

"Mungkin saya hanya mengurangi bumbu lainnya tetapi kalau cabe tidak," katanya. (Antara)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper