Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hujan Deras Sepekan Terakhir Picu Banjir di Makassar

Insentisitas hujan yang tinggi dalam sepekan terakhir di Makassar memicu banjir di sejumlah titik di kota tersebut.

Bisnis.com, MAKASSAR - Insentisitas hujan yang tinggi dalam sepekan terakhir di Makassar memicu banjir di sejumlah titik di kota tersebut.

Sejauh ini, banjir telah meneggelamkan beberapa titik di wilayah utara kota dengan cakupan keseluruhan sekitar 81 hekatre, meski dengan ketinggian air masih di bawah 1 meter.

Area banjir diperkirakan semakin meluas ke wilayah lain seiring dengan curah hujan yang mengguyur Makassar semakin meningkat.

Padahal, Pemkot Makassar telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi yakni pengerukan saluran drainase serta menyiagakan 7 unit pompa untuk menyedot genangan air.

Kepala Seksi Bangunan Air dan Pemeliharaan Drainase Dinas PU Makassar Andi Darmawagus mengatakan tingginya volume air hujan memicu sebagian besar drainase tidak bekerja secara optimal.

"Sebagian besar drainase telah kami keruk sebelum musim penghujan, tetapi tidak bisa berbuat banyak karena volume air yang tinggi," ucapnya, Minggu (7/12/2014).

Sejauh ini, Kota Makassar memiliki saluran drainase sepanjang 86 kilometer yang terkoneksi dengan ke 4 saluran pembuangan utama yakni Kanal Patompo, Kanal Pampang, Kanal Tallo dan Kanal Baraya.

Sedangkan untuk pompa air, kata Darmawagus, sebanyak 5 unit mempunyai kapasitas besar dan terpasang secara permanen di beberapa titik, tetapi hanya dioperasikan jika ketinggian air di atas 1 meter. 

Sementara itu, untuk  unit lainnya merupakan pompa mobile dengan kapasitas lebih rendah dan digunakan saat terjadi genangan air di sejumlah ruas padat dan jalan protokol di kota ini. "Kapasitas drainase akan kami tingkatkan kedepannya, terkhusus untuk saluran sekunder," katanya. 

Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengemukakan pihaknya juga telah merencanakan pembangunan 4 waduk tunggu yang akan ditempatkan di lokasi langganan banjir seperti di Tamalanre, Paccerakkang dan Manggala. 

Menurutnya, waduk tersebut selanjutnya akan difungsikan sebagai penampungan air jika terjadi banjir dan akan dikoneksikan dengan saluran pembuangan utama yang ada di Makassar.

"Tetapi untuk saat ini, lokasi pembangunan akan kami keruk sementara dengan menggunakan ekskavator, sehingga tidak perlu dijadikan proyek karena ini salah satu langkah taktis kami menghadapi banjir," katanya.

Pomanto menjelaskan, pembangunan secara permanen waduk tersebut baru akan dilakukan pada tahun depan setelah mendapatkan izin dari pemerintah pusat serta proses pembebasan lahan dirampungkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper