Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Riau Usul Bea Keluar CPO Dikembalikan ke Daerah

Pemerintah Riau meminta bea keluar minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dapat dikembalikan ke daerah penghasil sebagai dana bagi hasil untuk meningkatkan pendapatan asli daerah.
Pabrik pengolahan CPO. Riau usul bea keluar komoditas ini dikembalikan ke daerah/JIBI
Pabrik pengolahan CPO. Riau usul bea keluar komoditas ini dikembalikan ke daerah/JIBI

Bisnis.com, PEKANBARUPemerintah Riau meminta bea keluar minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dapat dikembalikan ke daerah penghasil sebagai dana bagi hasil untuk meningkatkan pendapatan asli daerah.

Joni Irawan, Kepala Dinas Pendapatan Daerah Riau, mengatakan provinsinya berpotensi mendapatkan Rp6 triliun per tahun jika bea keluar CPO dikembalikan ke daerah dalam bentuk dana bagi hasil.

Hal itu disebabkan melimpahnya produksi kelapa sawit sebagai bahan baku pembuat CPO di wilayah tersebut.Kami berharap bea keluar CPO bisa dikembalikan ke daerah penghasil seperti dana bagi hasil minyak dan gas bumi. Hitungan kami, Riau berpotensi mendapatkan Rp6 triliun per tahun, katanya melalui keterangan resmi di Pekanbaru, Kamis (4/12).

Joni menuturkan mekanisme pengembalian bea keluar CPO tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan perhitungan dana bagi hasil migas.

Untuk merealisasikan hal tersebut, pemerintah pusat harus merevisi UU No. 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dengan Pemerintah Daerah.

Menurutnya, pemerintah pusat harus melakukan terobosan hukum untuk mengatasi lamanya proses revisi UU yang melibatkan DPR dalam pengesahannya.

Pasalnya, pengembalian bea keluar CPO kepada daerah tersebut dapat meningkatkan daya saing daerah penghasil kelapa sawit dalam mengembangkan industri dan daerahnya.

"Riau telah ditunjuk sebagai Ketua Forum Komunikasi daerah Penghasil Sawit, kami akan menggunakan ini untuk mendorong pengembalian bea keluar CPO kepada daerah penghasil," ujarnya

.Seperti diketahui, Kementerian Perdagangan masih menetapkan bea keluar CPO sebesar 0% pada Desember 2014, karena harga refrensi CPO hanya US$733,16 per metrik ton.

Harga referensi yang digunakan untuk menentukan bea keluar CPO tersebut turun US$3,16 atau 0,43% dari periode sebelumnya yang mencapai US$ 736,32 per metrik ton.

Penurunan harga tersebut disebabkan melemahnya harga CPO di pasar global, sebagai akibat dari kelebihan pasokan di pasar minyak nabati dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper