Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Tertarik Investasi Sektor Energi di Sumatra Barat

Pengusaha asal Rusia menunjukkan ketertarikan untuk menanamkan modal di Sumatra Barat terutama di bidang energi, menyusul kunjungan Gubernur Sumbar ke negara tersebut.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, PADANG - Pengusaha asal Rusia menunjukkan ketertarikan untuk menanamkan modal di Sumatra Barat terutama di bidang energi, menyusul kunjungan Gubernur Sumbar ke negara tersebut.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyebutkan sudah ada pembicaraan dengan sejumlah penguasa yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Rusia-Indonesia di Moskow dan Asosiasi Pengusaha Rusia-Asean untuk menggarap potensi pengembangan energi di Sumatra Barat.

“Mereka [pengusaha asal Rusia] tertarik untuk melihat langsung potensi energi yang ada di Sumbar,” kata Irwan di Padang, Kamis (4/12/2014).

Dia mengatakan Pemprov Sumbar akan memfasilitasi pengusaha asal Rusia untuk mengunjungi daerah tersebut pada Februari 2015. Investor asal Rusia itu diharapkan menanamkan modalnya untuk investasi sektor panas bumi (geothermal) di Sumbar.

Dalam pertemuan di Rusia pekan lalu, Irwan menuturkan sejumlah pengusaha negeri Beruang menunjukkan antusiasmenya untuk ikut berinvestasi menggarap potensi panas bumi di Ranah Minang.

Dia meyakini masuknya investasi dari Rusia yang ditunjang dengan teknologi canggih akan mempercepat pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia. Sehingga krisis listrik di sejumlah daerah bisa diatasi.

Kabid Perencanaan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Sumbar Ollyandes menyebutkan masih terdapat 11 titik panas bumi di Sumbar yang siap dilego ke investor asing.

“Yang enam titik sudah digarap oleh investor dari Turki dan beberapa negara lainnya. 11 titik ini lagi yang kami tawarkan,” katanya.

Sebelumnya, PT Supreme Energy menggarap dua titik panas bumi yakni di Muara Labuh dan Kili Pinangawan, Kabupaten Solok Selatan masing-masing dengan potensi 194 MWe (Megawatt electric) dan 412 MWe.

Sementara Hitay Energy, sebuah perusahaan eksplorasi asal Turki menggarap titik Pincurak Kabupaten Pasaman Barat dengan potensi 50 MWe, Kotobaru Marapi Kabupaten Agam dengan potensi 50 MWe, dan titik Panti Kabupaten Pasaman dengan potensi 150 MWe.

Menurutnya, potensi panas bumi di Sumbar mencapai 1.656 MWe yang tersebar di lima kabupaten. Dari 17 titik itu, cadangan terduga panas bumi mencapai 858 MWe, dan sumber daya geothermal yang masih spekulatif diperkirakan 798 MWe.

Ollyandes mengharapkan masuknya investasi asal Rusia itu ikut mendongkrak pertumbuhan penanaman modal asing (PMA) di Sumatra Barat.

Tahun ini, realisasi PMA di daerah tersebut baru menyentuh angka US$14 juta dari target US$24 juta. Rendahnya realisi itu disebabkan minimnya investasi asing sektor pertambangan dan energi akibat kebijakan pemerintah melalui UU Minerba.

Marzuki Mahdi, Kepala Dinas Pertambangan dan ESDM Sumbar menyebutkan dua titik panas bumi di daerah itu siap untuk dilelang. Keduanya, yakni titik Gunung Talang Kabupaten Solok dengan potensi 58 MWe dan titik Bonjol Kabupaten Pasaman Barat dengan potensi 100 MWe.

“Keduanya sudah dilakukan peninjauan dan dilihat potensinya, sekarang siap dilelang bagi investor yang berminat,” ujarnya.

Sementara sejumlah titik lainnya, menurut Marzuki masih dalam proses pengamatan dan masih harus dilakukan kajian untuk memastikan besaran potensinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper