Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OUTLOOK ECONOMY 2015: Jabar Berpeluang Tumbuh 6%

Pemerintah Provinsi Jawa Barat memprediksi laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Jabar pada 2015 akan meningkat di atas 5,8%.
Permesinan tekstil di Jabar. Ekonomi provinsi ini berpeluang tumbuh 6% pada 2015/Bisnis
Permesinan tekstil di Jabar. Ekonomi provinsi ini berpeluang tumbuh 6% pada 2015/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jawa Barat memprediksi laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Jabar pada 2015 akan meningkat di atas 5,8%.

Kepala Bappeda Jabar Denny Juanda mengatakan hingga triwulan III  2014. LPE Jabar telah mencapai 5,61 %. Sementara pada triwulan II sebesar 5,63% dan triwulan I hanya 4,06%.

"Dengan pencapaian demikian, tampaknya hingga akhir 2014, LPE Jabar tidak akan lebih dari 5,8%," katanya Kepada Bisnis di Bandung, Rabu (3/12/2014).

Menurutnya,  sejak 2008 LPE Jabar tidak pernah jauh berbeda dengan LPE nasional dan cenderung dengan posisi yang lebih tinggi. Jika pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan akan mencapai 5,8% maka provinsi diperkirakan akan berada sedikit di atasnya.

"Hasil analisis tren, LPE Jabar di  2015 berada di rentang 5,65% - 6,35%," katanya.

Proyeksi angka tersebut cukup rasional jika dikaitkan dengan kemampuan menyerap investasi selama ini sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi. Rata-rata ICOR Jabar   2009-2013  sebesar 3,08. Pertumbuhan dalam range 5,5%-6,0% yang membutuhkan investasi antara Rp 70-80 triliun rupiah (harga konstan).

"Angka tersebut tidak sulit dicapai jika upaya kinerja menarik investasi selama ini dapat dipertahankan," katanya.

Denny mengatakan ke depan Pemprov Jabar akan  mulai concern kepada sektor-sektor unggulan seperti industri pengolahan dan pangan, agar tidak hanya memproduksi raw material namun harus sudah mulai mengangkat nilai tambah. 

Selain itu sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) dan industri kreatif akan mendapatkan prioritas. "Dua sektor tersebut merupakan sektor yang paling memiliki potensi dalam pembangunan ekonomi Jabar," katanya.

Terpisah, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun depan akan bergairah mengingat kebijakan pemerintah baru cukup mengakomodasi kepentingan dunia usaha.

Ketua Apindo Jabar Dedy Widjaja mengatakan pasca-penetapan Jokowi sebagai Presiden beberapa waktu lalu memberikan angin segar bagi dunia usaha tahun depan, terlebih salah satunya pencabutan subsidi BBM bagi sektor produktif.

Dengan demikian, katanya, anggaran tersebut bisa direalisasikan untuk kepentingan infrastruktur sehingga menyedot investor lebih banyak melirik."Kami rasa tahun depan iklim usaha cukup bergairah karena kebijakan yang dikeluarkan saat ini cukup pro-dunia usaha," katanya.

Kendati demikian, lanjutnya, untuk jangka pendek pemerintah harus memberikan insentif bagi dunia usaha agar beban biaya produksi tidak terlalu membengkak akibat pencabutan sebagian subsidi BBM.

Tak hanya itu, pemerintah pun dituntut secara ekstra untuk menggenjot sertifikasi terhadap tenaga kerja. Karena menurutnya hal itu berhubungan dengan daya saing tenaga kerja dalam negeri dengan luar. "Kalau hal ini tidak dilakukan akan menjadi hambatan tersendiri bagi para pekerja."

Sementara itu, Kadin Jabar meminta pemerintah melakukan sejumlah perbaikan regulasi agar ekonomi di 2015 tetap membaik.

Ketua Umum Kadin Jabar Agung Suryamal Sutisno mengatakan pihaknya masih optimistis pada 2015 jika kunci pertumbuhan ekonomi yakni investasi dan ekspor terus didorong.

"Untuk investasi yang harus diperbaiki adalah masalah infrastruktur dan perizinan," katanya.

Menurutnya saat ini yang diperlukan adalah dorongan dari Pemprov Jabar ke kabupaten/kota untuk mendukung sepenuhnya agar mempermudah perizinan sejauh memenuhi persyaratan dan ketentuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper