Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkab Kudus Gagas Penjaminan Simpanan Anggota Koperasi

Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mewacanakan pembentukan lembaga penjamin simpanan anggota koperasi yang ada di daerah setempat.
Logo Koperasi Indonesia /Bisnis.com
Logo Koperasi Indonesia /Bisnis.com

Bisnis.com, KUDUS - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mewacanakan pembentukan lembaga penjamin simpanan anggota koperasi yang ada di daerah setempat.

"Dengan adanya lembaga penjamin tersebut, akan menambah kepercayaan nasabah terhadap koperasi, karena uang yang disimpan dijamin oleh lembaga tersebut," ujar Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Koperasi Kabupaten Kudus Bambang Tri Waluyo, di Kudus, Rabu (22/10/2014).

Nantinya, kata dia, setiap koperasi harus menyetorkan sebagian pendapatannya dari sisa hasil usahanya ke lembaga penjamin dengan persentase tertentu.

Ketika ada permasalahan terhadap salah satu lembaga koperasi, katanya, lembaga penjamin tersebut bisa menalanginya.

Jika keberadaan lembaga penjamin simpanan di koperasi tersebut sudah ada, dia yakin, permasalahan yang terjadi pada Koperasi Serba Usaha (KSU) Bina Mitra Mandiri Kudus bisa diselesaikan.

Dia mengakui berkomunikasi dengan para nasabah koperasi tersebut karena sudah sejak lama tidak bisa menarik uang yang disimpan pada KSU BMM tersebut.

"Kami berupaya memediasi dengan memanggil pemilik KSU BMM tersebut. Akan tetapi hingga tiga kali dipanggil belum juga hadir," ujarnya.

Dia berharap pemilik koperasi tersebut bisa menyelesaikannya dengan para nasabah karena permasalahan tersebut juga bisa berdampak pada citra koperasi di Kudus.

Beberapa nasabah, kata dia, mengisyaratkan untuk menempuh jalur hukum ketika uang tabungan mereka hingga batas waktu tertentu belum juga bisa ditarik.

Dana masyarakat yang disimpan di KSU BMM tersebut diperkirakan mencapai puluhan miliar, namun hingga kini masih banyak nasabah yang menantikan pengembaliannya.

Saat ini, kantor KSU BMM yang ada di Jalan Suryo Kusumo, turut Desa Jepang, Kecamatan Mejobo, Kudus, tutup sehingga masyarakat yang hendak menarik uang simpanannya juga kecele.

Berdasarkan keterangan dari pemilik KSU BMM Maryoto beberapa waktu lalu, dijelaskan bahwa sebelum ada penarikan dana nasabah secara besar-besaran KSU BMM mencatatkan transaksi setiap harinya bisa mencapai Rp300-an juta.

Bahkan, penarikan dana simpanan nasabah jelang Lebaran yang mencapai Rp4,5 miliar juga bisa dipenuhi.

Adapun jumlah dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat, diperkirakan bisa mencapai puluhan miliar, sedangkan dana pinjaman yang dikucurkan diperkirakan mencapai Rp25 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper