Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengapalan Udang & Ikan Susut, Ekspor Bali Januari-Agustus Turun 0,4%

Nilai ekspor barang dari Bali pada periode Januari-Agustus 2014 mencapai US$351,9 juta, turun 0,4% dari periode sama tahun lalu US$353,4 juta.
Peti kemas/Bisnis.com
Peti kemas/Bisnis.com

Bisnis.com, DENPASAR - Nilai ekspor barang dari Bali pada periode Januari-Agustus 2014 mencapai US$351,9 juta, turun 0,4% dari periode sama tahun lalu US$353,4 juta.

Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat, penurunan itu disebabkan karena ekspor beberapa komoditas seperti ikan dan udang, pakaian jadi dan rajutan serta perabot penerangan rumah mengalami penurunan pada Agustus.

Kepala BPS Bali Panusunan Siregar mengatakan meski terjadi penurunan, tetapi kondisi tersebut hanya terjadi sementara dan diperkirakan kembali meningkat pada akhir tahun.

“Ekspor ke beberapa negara memang ada penurunan, mungkin karena seperti di Amerika Serikat terjadi pergantian musim sehingga ada penurunan pengiriman barang,” jelasnya, Kamis (2/10/2014).

Berdasarkan data BPS Bali, nilai ekspor komoditas ikan dan udang mencapai US$7,3 juta, merosot 26,08% dibandingkan Juli US$10,4 juta; pakaian jadi dan rajutan US$4,4 juta, turun 13,75%, barang rajutan US$1,5 juta, menyusut 36,67%, serta daging dan ikan olahan US$1,2 juta menurun 11,05%.

Lebih lanjut dijelaskan, penurunan nilai ekspor komoditas ikan dan udang dipengaruhi oleh hasil tangkapan nelayan. Adapun untuk pakaian dan barang rajutan, karena permintaan dari negara importir turun, khususnya ke negara Amerika Serikat, disebabkan adanya pergantian musim.

“Karena ganti musim ganti juga permintaan, saat itu biasanya ada penyesuaian sehingga menurun dulu sebelum nanti akan naik lagi,” tuturnya.

Negara tujuan ekspor Bali adalah Amerika Serikat dengan porsi 21,34%, disusul Jepang 12,53%, Singapura 8,9%, Australia 7,42%, dan Hong Kong 3,9%. Komoditas yang diekspor ke negara-negara itu seperti ikan dan udang, pakaian jadi rajutan, perhiasan dan permata, barang kayu, serta benda-benda dari besi dan baja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Feri Kristianto
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper