Bisnis.com, MAKASSAR - Pengelolaan Pelabuhan Mattoanging Bantaeng, Sulawesi Selatan, oleh PT Pelindo IV masih menunggu persetujuan legislatif daerah setempat.
Menurut Dikrektur Keuangan Pelindo IV Budi Revianto, tahapan penyerahan pengelolaan pelabuhan tersebut sebelumnya telah melalui penjajakan bersama dengan Pemerintah Kabupaten Bantaeng.
"Tinggal menunggu persetujuan DPRD Bantaeng serta administrasi terkait untuk penunjukan Pelindo IV sebagai operator di sana," katanya saat dihubungi Bisnis.com, Minggu (7/9/2014).
Dari sisi teknis, pemetaan wilayah serta penghitungan potensi bisnis jika mengelola pelabuhan tersebut telah dirampungkan perseroan bekerjasana dengan Pemkab Bantaeng.
Adapun, Pelabuhan Mattoanging disiapkan sebagai infrastruktur strategis dalam mendukung menjadikan Bantaeng sebagai kawasan industri smelter terbesar di Indonesia Timur.
Beberapa waktu lalu, delapan investor China siap berinvestasi di Bantaeng dengan nilai mencapai US$4 miliar untuk pembangunan smelter.
Rencananya seluruh investor masing-masing akan membangun satu smelter untuk pengolahan nikel menjadi feronikel hingga stainless steel.
Pemkab Bantaeng menyiapkan lahan 3.000 hektare yang masing-masing diperuntukkan 300 hektare untuk smelter, sedangkan sisanya digunakan untuk infrastruktur pelengkap termasuk didalamnya pengembangan Pelabuhan Mattoanging.
Sejauh ini, Pelabuhan Bantaeng yang berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar itu memiliki panjang dermaga 600 meter dengan kedalaman 8 meter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
