Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SKANDAL PENYADAPAN: Indonesia Australia Tanda Tangani Kesepakatan Antipenyadapan

Indonesia dan Australia akhirnya sepakat menandatangani perjanjian kerja sama keamanan tanpa menggunakan cara-cara yang dapat merugikan kedua belah pihak. Dalam hal ini aksi penyadapan.
Menlu RI Marty Natalegawa (kanan) dan Menlu Australia Julie Bishop (kiri)./Reuters-Bea Wiharta
Menlu RI Marty Natalegawa (kanan) dan Menlu Australia Julie Bishop (kiri)./Reuters-Bea Wiharta

BIsnis.com, MANGUPURA -- Hubungan Indonesia dan Australia yang sempat merenggang karena masalah penyadapan memasuki babak baru.

Indonesia dan Australia akhirnya sepakat menandatangani perjanjian kerja sama keamanan tanpa menggunakan cara-cara yang dapat merugikan kedua belah pihak. Dalam hal ini aksi penyadapan.

Kepakatan tersebut ditandatangi oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, dan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop, serta disaksikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Nusa Dua, Bali.

"Ini kesepakatan penting sebagai dua negara yang punya kemitraan strategis. Kami tidak dapat membiarkan tindakan-tindakan penyadapan seperti terjadi di masa lalu," ujar Marty usai penandatangan kesepakatan, Kamis (28/8/2014).

Kesepakatan itu menjadi bagian dari kerangka kerja sama keamanan yang sempat disepakati kedua negara di Lombok, Nusa Tenggara Barat atau dikenal dengan Traktat Lombok pada 2006.

Dalam kesepakatan terbaru ini, ada dua poin yang dihasilkan. Pertama, kesepahaman bersama kedua negara tidak akan menggunakan setiap intelijen termasuk kapasitas penyadapan atau sumber daya lainnya, dengan cara-cara yang dapat merugikan kepentingan para pihak.

Kedua, keduanya akan mendorong kerja sama intelijen antara lembaga, dan badan-badan yang relevan sesuai dengan hukum dan peraturan nasional masing-masing.

Untuk menindaklanjuti kesepakatan, kepala badan inteljen dari kedua negara akan bertemu dan berkonsultasi secara berkala.

Marty menjelaskan dengan kesepakatan itu, hubungan kedua negara akan kembali dalam tatanan yang positif.

Kerja sama intelijen, komunikasi, dan angkatan bersenjata yang sempat dibekukan Indonesia akan kembali seperti sediakala.

"Kami akan masuk ke babak baru, kedua negara saling menghormati sesuai kepentingan nasional masing-masing," tegas Marty.

Jullie Bishop menegaskan kesepakatan itu dapat memulihkan kembali hubungan Indonesia-Australia yang sempat renggang karena masalah penyadapan.

"Bisa kembali harmonis, berjalan bersama bagaimana melindungi warga masyarakat terutama masyarakat Australia yang berada di indonesia.

Dia menegaskan akan mendorong kerja sama, dan berjanji tidak akan ada lagi penyadapan oleh intelijen.

Menurutnya, Indonesia yang merupakan negara dengan keunikan dan masalah kompleks, merupakan sahabat Australia.

Bishop menegaskan kesepakatan ini akan membawa keuntungan baik dari segi kerja sama ekonomi dan lainnya.

Apalagi, lanjutnya, banyak warga Australia bersekolah, dan bekerja di Indonesia.

"Hubungan kerja sama masih bisa berlanjut dan menjaga keamanan kedua negara, masalah keamanan, ekonomi, kami akan saling belajar demi kelanjutan hubungan kedua negara," tuturnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Feri Kristianto
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper