Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Tarif Untuk Menjadi Tentara Di China

Ternyata permainan uang dalam penerimaan pegawai negeri sipil maupun militer tidak saja terjadi di Indonesia. Di China perilaku yang sama juga terjadi seperti dalam perekrutan calon taruna Tentara Pembebasan Rakyat (PLA)
 Tentara Pembebasan Rakyat China/loenbuncom/created YUS
Tentara Pembebasan Rakyat China/loenbuncom/created YUS

Bisnis.com, JAKARTA - Ternyata  “permainan uang” dalam penerimaan pegawai negeri sipil maupun militer, juga mewabah di China. Paling tidak itu tergambar dalam perekrutan calon taruna Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

Hal itulah yang terjadi di kantor perekrutan tentara beberapa bulan lalu di provinsi Jiangxi, China.  Ketika ditanya berapa uang yang dibutuhkan untuk diterima sebagai tentara tahun ini, jawabannya adalah seberapa kuat anda punya guanxi atau koneksi. Kalau anda punya koneksi maka cukup rogoh kocek sebanyak US$16.000.

Salah satu penyebab tingginya bayaran tersebut adalah akibat ketatnya persaingan untuk lulus ujian, termasuk masalah kemampuan fisik. Akibatnya, orang tua calon taruna harus memastikan anaknya diterima. Dan, kalau berhasil maka mereka akan dengan mudah mendapatkan jabatan yang bagus atau ditempatkan di tempat-tempat “basah”.

“Mereka bertanya kepada saya berapa yang harus dibayar dan saya katakan sekitar 80.000 yuan sampai 90.000 yuan,’” ujar Wang, seorang petugas perekrutan Tentara Pembebasan Rakyat di  Jiangxi sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (2/7/2014).

"Jika koneksi anda benar-benar kuat maka anda cukup bayar sekitar 50.000 yuan sampai 60.000 yuan," ujarnya.

Sedangkan jika koneksinya pejabat biasa maka bayarannya sedikitnya sebanyak 100.000 yuan.

Praktik suap itu merupakan tantangan bagi President Xi Jinping saat dia berupaya keras memberantas korupsi di jajaran militer. Tidak sedikit pejabat tinggi militer di China yang dipecat gara-gara terbukti menerima suap dalam penerimaan taruna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Yusran Yunus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper