Bisnis.com, JAKARTA—Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menyatakan akan menghentikan semua “kerja sama militer dan sipil” dengan Rusia karena pemerintah negara itu telah mencaplok kawasan Crimea di Ukraina.
Keputusan itu diambil kemarin oleh para menteri luar negeri dari negara yang tergabung dalam aliansi militer tersebut di Brussels. Mereka menambahkan akan segera mengambil berbagai langkah untuk memaksa Rusia mematuhi aturan internasional.
Selain itu, NATO dan Ukraina menyatakan akan mengintensifkan kerja sama dan mendorong reformasi bidang pertahanan di Ukraina melalui pelatihan dan berbagai program.
Penghentian kerja sama militer itu dilakukan setelah NATO melihat tidak ada isyarat Rusia akan menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina, menurut Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen.
"Sayangnya, saya tidak bisa memastikan bahwa Rusia menarik mundur pasukannya. Ini bukanlah apa yang kami akan lihat,” ujar Rasmussen sebagaimana dikutip Aljazeera.com, Rabu (2/4/2014).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel