Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Emas Bodong : Komisi XI Akan Panggil Pimpinan 4 Lembaga Negara

Bisnis.com, JAKARTA – Komisi XI DPR akan memanggil pimpinan sejumlah lembaga negara serta direktur sejumlah perusahaan investasi emas guna menyelesaikan sengketa dengan nasabah terkait investasi bermasalah.

Bisnis.com, JAKARTA – Komisi XI DPR akan memanggil pimpinan sejumlah lembaga negara serta direktur sejumlah perusahaan investasi emas guna menyelesaikan sengketa dengan nasabah terkait investasi bermasalah.

Ratusan nasabah investasi emas bermasalah datang ke Komisi XI DPR untuk mengadukan persoalan penyelesaian sengketa yang telah terkatung-katung tanpa penyelesaian. Mayoritas yang hadir merupakan nasabah investasi Gold Bullion Indonesia dengan juru bicara Ahmadi Hasan.

Selanjutnya, juga hadir perwakilan Peresessia Mazekadwisapta Abadi (Primaz) yang diwakili oleh kuasa hukum Bonaparte Situmorang. Selain itu, juga ada perwakilan nasabah PT Makira Nature, PT Lautan Emas  Mulia dan PT Golden Trader Indonesia Syariah.

Dalam Rapat Dengar Pendapat yang berlangsung sekitar 3 jam tersebut silih berganti nasabah menyampaikan keluhan kepada segelintir anggota Dewan yang hadir.

“Kami sudah datang ke OJK [Otoritas Jasa Keuangan], namun mereka tidak sensitif terhadap masalah ini. Atas dasar itu kami mengadukan ke DPR,” ujar Ahmadi, Senin (2/9/2013).

Harry Azhar Azis, Wakil Ketua Komisi XI sekaligus pemimpin rapat mengatakan pihaknya akan segera memanggil pimpinan sejumlah lembaga untuk mencari solusi atas masalah ini.

Pimpinan lembaga yang akan dipanggil adalah Bank Indonesia, OJK, Kepolisian Republik Indonesia dan Badan Koordinasi Penanaman Modal, karena salah satu perusahaan investasi tersebut berasal dari Malaysia.

“Kami akan undang mereka dalam Rapat yang dilaksanakan pada Selasa [10/9] pekan depan,” ujarnya.

Selain itu, Komisi XI juga akan memanggil Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia  karena memberikan label halal untuk produk investasi bermasalah tersebut. “Kami juga akan panggil Direktur perusahaan investasi yang dimaksud,” ujarnya.  (ra)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper