Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Suriah: Obama Pelajari Opsi Setelah Terjadi Serangan Gas

Bisnis.com, WASHINGTON—Presiden Barack Obama beserta penasihat militer dan keamanan mengeluarkan opsi untuk menanggapi dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah di tengah meningkatnya pertanda bahwa pemerintah menggunakan gas beracun melawan warga

Bisnis.com, WASHINGTON—Presiden Barack Obama beserta penasihat militer dan keamanan mengeluarkan opsi untuk menanggapi dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah di tengah meningkatnya pertanda bahwa pemerintah menggunakan gas beracun melawan warga sipil.

Obama berbicara dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron, sekutu utama AS, dan sepakat bahwa penggunaan senjata kimia oleh pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad sepantasnya ditanggapi serius.

Oposisi Suriah menghitung bahwa di antara 500 dan lebih 1.000 warga sipil telah terbunuh pada pekan ini oleh gas amunisi yang ditembakkan oleh pasukan pemerinath, dan cuplikan video terhadap tubuh-tubuh korban.

Suriah berusaha untuk menghindari kesalahan dengan mengatakan pasukan tentaranya telah menemukan senjata kimia di terowongan pemberontak.

Menter Luar Negeri AS John Kerry menelepon seorang rekan Suriah-nya untuk menegur pemerintah karena tidak mengizinkan tim pemeriksa PBB memasuki wilayah.

Obama pun tampak enggan campur tangan dalam perang sipil Suriah tetapi laporan pembunuhan di dekat Damaskus telah menaruh tekanan di Gedung Putih untuk menanggapi komentar presiden tahun lalu bahwa penggunaan senjata kimia akan menjadi garis merah bagi AS.

AS memposisikan angkatan laut di kawasan Mediterania untuk memberikan pilihan kepada Obama atas serangan bersenjata.

"Presiden Obama telah meminta Departemen Pertahanan untuk menyiapkan pilihan atas semua kemungkinan," kata Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel, katanya kepada wartawan di Malaysia saat melakukan trip di Asia, Minggu (25/8/2013).

"Kami telah melakuakn itu dan kami bersedia melaksanakan apapun opsinya, jika Obama memutuskan salah satu opsi tersendiri," katanya.  (ra)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Winda Rahmawati
Editor : Rustam Agus
Sumber : reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper