Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

M.NUH: Siswa Tak Boleh Dibebani Pengadaan Buku

BISNIS.COM, BENGKULU--Siswa tidak boleh dibebani biaya pengadaan buku pelajaran baru terkait penerapan Kurikulum 2013, begitu kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh."Pokoknya siswa tidak boleh dibebani untuk pengadaan buku pelajaran kurikulum

BISNIS.COM, BENGKULU--Siswa tidak boleh dibebani biaya pengadaan buku pelajaran baru terkait penerapan Kurikulum 2013, begitu kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh.

"Pokoknya siswa tidak boleh dibebani untuk pengadaan buku pelajaran kurikulum baru," katanya seperti dikutip Antara, Rabu (19/6/2013).

Di mengatakan hal itu saat peluncuran implementasi terbatas Kurikulum 2013 di Gedung Serbaguna Pemprov Bengkulu.

Implementasi terbatas kurikulum nasional 2013 akan diberlakukan untuk sekitar 6.000 sekolah di Tanah Air.

"Kalau ada sekolah yang ingin menerapkan Kurikulum 2013 dipersilakan, kirim gurunya untuk mengikuti pelatihan, tapi buku pelajaran pengadaan sendiri," katanya.

Dalam pengadaan buku-buku tersebut kata Menteri, siswa tidak boleh dibebankan biaya.

Harga buku pelajaran kurikulum baru 2013 yang dibandingkan dengan harga hasil survei pasar untuk buku Tematik Diriku sebanyak 112 halaman sebesar Rp7.392 sedangkan harga survei pasar sebesar Rp32.000.

Buku Matematika untuk kelas VII sebesar Rp24.288 sedangkan harga hasil survei pasar Rp52.000.

Sedangkan buku Bahasa Indonesia untuk kelas VII sebesar Rp15.840, sedangkan harga pasar sebesar Rp68.000.

Buku Agama Islam untuk kelas VII seharga Rp11.616 sementara survei pasar sebesar Rp48.000.

Harga buku termahal yakni buku pelajaran Matematika untuk kelas X dimana harga survei pasar sebesar Rp131.000 per eksemplar.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Syafruddin AB mengatakan sekolah yang menerapkan kurikulum baru yakni sekolah-sekolah eks-Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)

"Untuk tahun ini diterapkan di sekolah-sekolah eks RSBI dan tahun berikutnya untuk sekolah lain, digelar bertahap," katanya.  (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper