Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ASI: Venezuela Akan Larang Bayi Minum Susu Formula

BISNIS.COM, CARACAS--Kongres Venezuela akan membahas undang-undang yang akan melarang pemberian susu botol kepada bayi guna mendorong pengutamaan air susu ibu (ASI) dan mengurangi konsumsi susu formula.

BISNIS.COM, CARACAS--Kongres Venezuela akan membahas undang-undang yang akan melarang pemberian susu botol kepada bayi guna mendorong pengutamaan air susu ibu (ASI) dan mengurangi konsumsi susu formula.

Legislator Odalis Monzon mengatakan pengajuan RUU yang akan "melarang seluruh jenis susu formula bayi" sebagai bagian upaya peningkatan kualitas kesehatan anak-anak.

"Kami ingin meningkatkan rasa cinta (antara ibu dan anak) karena hal tersebut telah hilang akibat promosi besar-besaran dari perusahaan transnasional," kata Monzon di televisi milik pemerintah pada Kamis (13/6/2013).

Dia mengatakan UU Promosi dan Dukungan terhadap Ibu Menyusui, disahkan pada 2007, tetapi tidak mencantumkan sanksi atas penggunakan susu formula.

Namun, dia tidak mengatakan sanksi apa yang akan diterapkan apabila amandemen disahkan oleh Kongres, tempat Partai Sosialis menjadi mayoritas di dalamnya.

Monzon menyatakan tetap ada pengecualian, seperti kasus kematian ibu melahirkan atau perempuan yang memiliki keterbatasan produksi ASI, sebagaimana diatur oleh Kementerian Kesehatan.

Legislasi semacam itu diperkirakan akan memancing amarah simpatisan oposisi yang mengatakan pemerintahan mendiang Presiden Hugo Chavez kian lama semakin memasuki ruang-ruang privat masyarakat.

"Rakyat bebas memberi asupan makanan kepada anak-anak mereka sebagaimana yang mereka anggap baik," kata Ingrid Rivero, seorang ibu berumur 27 tahun di Caracas. "

Putri saya berhenti mengonsumsi ASI semenjak berumur tujuh bulan. Apa yang harus saya lakukan? Memaksa dia?"

Sekutu Chavez, Nicolas Maduro, yang terpilih menjadi pengganti setelah gurunya meninggal akibat kanker, telah bersumpah akan melanjutkan revolusi berumur 14 tahun sang pendahulunya yang menikmati dukungan besar di tengah kemiskinan negaranya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper