Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERSATUAN INDONESIA : Hary Tanoesoedibjo Akan Bentuk Koperasi Binaan

BISNIS.COM, JAKARTA -- Ketua Umum Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo menegaskan, organisasi yang dipimpinnya akan segera membentuk koperasi-koperasi binaan sebagai salah satu langkah terobosan untuk pemberdayaan masyarakat. "Ke depan, kita

BISNIS.COM, JAKARTA -- Ketua Umum Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo menegaskan, organisasi yang dipimpinnya akan segera membentuk koperasi-koperasi binaan sebagai salah satu langkah terobosan untuk pemberdayaan masyarakat.

"Ke depan, kita akan segera membentuk koperasi-koperasi binaan Perindo. Sistemnya akan kita bangun dan bina untuk pelaksanaannya," kata Harry Tanoesoedibjo dalam keterangan tertulisnya yang diterima Antara di Jakarta, Jumat.

Menurut Harry, langkah pembentukan koperasi tersebut merupakan kesatuan dengan agenda Perindo sebelumnya yaitu membangun Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Dia juga menilai keberadaan koperasi saat ini kurang menjangkau masyarakat menengah bawah dan sistemnya berjalan kurang maksimal "Masalahnya di kita sistem tidak jalan," kata CEO MNC Group itu.

Dia menjelaskan, sistem yang dimaksud itu adalah koperasi tersebut akan mendapatkan bantuan modal dari BPR yang dibangun secara bersamaan. Melalui cara itu menurut dia, para anggota koperasi bisa mendapatkan "bahan bakar" untuk mengembangkan usahanya.

"Saya akan bangun BPR, dari situ akan disalurkan bantuan-bantuan lewat koperasi. Perindo akan membantu dengan pelatihan juga supaya mereka lebih terampil dan produktif. Inilah yang akan secara konkrit membantu masyarakat menengah ke bawah," ujarnya.

Menurut dia, margin dari BPR tersebut 50 persen lebih rendah dari bank pemerintah dan hanya digunakan untuk menutup biaya operasional perusahaan. Hal itu menurut dia bunga pinjaman yang ditawarkan jauh lebih murah dari bank-bank pemerintah dan bank swasta.

Harry memaparkan gambaran bahwa industri perbankan saat ini mematok bunga sekitar 2-3 persen per bulan atau sekitar 20-30 persen per tahun. Berdasarkan penelitian Bank Indonesia pelaku usaha mikro masih menanggung beban suku bunga pinjaman bank kredit mikro sekitar 30 persen per tahun sedangkan pinjaman untuk korporasi yang bisa berkisar antara 8-11 persen per tahun.

Harry berharap program tersebut bisa terus berkelanjutan untuk membantu masyarakat untuk meningkatkan perekonomian. Selain itu, menurut dia Perindo juga akan memberikan pendampingan dan pelatihan bagi masyarakat yang ingin mengembangkan usahanya. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper