BISNIS.COM, KUDUS – Nama salah satu dosen Universitas Muria Kudus (UMK) dicatut oleh orang tidak dikenal lewat akun facebook untuk berjualan video porno dalam bentuk VCD, flash disc, maupun kartu memori (MMC).
Berdasarkan hasil pengamatan di akun facebook yang menggunakan nama salah satu dosen UMK tersebut, terlihat tampilan foto Dosen Fakultas Hukum sekaligus Wakil Rektor I UMK bernama Supriyono yang dimanfaatkan untuk berjualan video porno.
Bahkan, dalam akun facebook tersebut juga terdapat foto pribadi dosen UMK tersebut di sejumlah lokasi yang diperkirakan diunggah ke facebook sejak 2010.
Setelah dibuka kronologi akun facebook yang terpampang nama dosen UMK tersebut, akan terlihat gambar porno dan sejumlah situs video porno.
Video porno terlihat diunggah sejak tahun 2009, sedangkan foto dosen UMK tersebut diunggah mulai tahun 2010 serta foto terbaru yang diunggah tahun 2013.
Menanggapi kejadian tersebut, Wakil Rektor I UMK sekaligus Dosen Fakultas Hukum Supriyono, di Kudus, Selasa, mengakui, mengetahui namanya dicatut lewat akun facebook untuk berjualan video porno setelah diinformasikan oleh tetangganya pada Jumat (29/3).
“Setelah saya buka sendiri, ternyata memang benar akun facebook yang menggunakan foto pribadi saya terdapat link menuju situs porno,” ujarnya.
Atas kejadian tersebut, katanya, UMK akan melaporkannya kepada kepolisian. Awalnya, kata dia, UMK secara kelembagaan sudah melaporkannya ke Polres Kudus. Akan tetapi, diarahkan ke Polda Jateng yang memiliki ahli teknologi informasi.
Juru bicara UMK Zamhuri mengungkapkan, penyalahgunaan serupa juga ditemukan dengan nama akun facebook lain yang jumlahnya mencapai 20 akun.
Adapun akun yang digunakan untuk berjualan video porno terdapat dua akun, sementara satu akun dimanfaatkan untuk mencari dana bantuan korban bencana alam di Tanah Air.
“Untuk meyakinkan, akun facebook tersebut dipasang foto dosen Universitas Muria Kudus yang menduduki jabatan wakil rektor,” ujarnya.
Menurut dia, hal tersebut tidak hanya mencoreng nama dosen terkait, melainkan juga nama baik institusinya. (Antara/dot)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
