Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA BAWANG: Seminggu Lagi 15.000 Ton Dipanen, NTB Tawarkan Pasok ke Jawa

BISNIS.COM, MATARAM--Provinsi Nusa Tenggara Barat menawarkan pasokan bawang ke Pulau Jawa setelah provinsi itu memanennya pada pekan depan sebanyak 15 ribu ton dari dua daerah sentra.

BISNIS.COM, MATARAM--Provinsi Nusa Tenggara Barat menawarkan pasokan bawang ke Pulau Jawa setelah provinsi itu memanennya pada pekan depan sebanyak 15 ribu ton dari dua daerah sentra.

"Seminggu ke depan ada panen bawang di dua sentra produksi yakni Bima (Pulau Sumbawa) dan Aikmal (Pulau Lombok), yang diperkirakan lebih dari 15 ribu ton, sehingga bisa dibagi ke provinsi tetangga atau provinsi di Pulau Jawa," kata Kadisperindag Provinsi NTB H Lalu Imam Maliki, di Mataram, Minggu (17/3/2013).

Ia mengatakan, berdasarkan data Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi NTB, tanaman bawang yang akan dipanen di Bima di areal seluas 1.480 hektare, sehingga diperkirakan akan menghasilkan 14.800 ton, dengan asumsi 10 ton setiap hektare.

Tanaman bawang juga akan dipanen pada areal seluas 100 hektare di Kecamatan Aikmal, Kabupaten Lombok Timur, yang diperkirakan dapat menghasilkan 1.000 ton.

"Berarti akan ada 15.800 ton bawang yang akan segera dipanen dari dua sentra produksi itu, dan jumlah itu jauh dari kebutuhan masyarakat NTB, sehingga sebagiannya dapat diantarpulaukan ke daerah lain," ujarnya.

Imam mengakui, pemantauan terhadap para distributor bawang juga patut dilakukan secara berkelanjutan, karena dikhwatirkan ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan meningkatkan harga bawang di ibukota Jakarta dan daerah lain di Pulau Jawa.

Panen bawang belasan ribu ton di dua sentra produksi di wilayah NTB itu akan dikawal pihak-pihak terkait agar tepat sasaran.

"Jangan sampai distributor bermain lagi sehingga harga bawang tetap melonjak, padahal produksinya melebihi kebutuhan masyarakat di NTB," ujarnya.

Ditegarai lonjakan harga bawang di pasar-pasar dalam wilayah NTB sejak sepekan terakhir ini, erat kaitannya dengan ulah distributor dan pengecer, yang memanfaatkan lonjakan harga bawang di ibukota Jakarta.

NTB baik Pulau Lombok maupun Sumbawa merupakan salah satu daerah penghasil bawang merah dan putih, karena produksinya setiap tahun melebihi kebutuhan.

Semestinya, fluktuasi harga bawang di ibukota Jakarta, tidak berdampak pada peningkatan harga bawang secara signifikan di wilayah NTB.

Apalagi, saat ini sebagian tanaman bawang sudah bisa dipanen, sehingga harganya pun semestinya tidak melonjak tajam.

"Mungkin saja pedagang memanfaatkan potensi meraih keuntungan berlimpah dengan peningkatan harga bawang di Jakarta sehingga harga bawang di pasaran NTB ikut meroket. Ini yang perlu dibenahi," ujarnya.

Imam mengakui, harga bawang di pasar dalam Kota Mataram sepekan terakhir ini meningkat tajam dari Rp32 ribu menjadi Rp100 ribu untuk per kilogram bawang putih, dan dari Rp20 ribu menjadi Rp70 ribu untuk bawang merah.

Karena itu, Disperindag NTB meningkatkan koordinasi dengan Disperindag kabupaten/kota untuk bersama-sama memantau pendistribusian bawang dari sentra produksi ke berbagai pasar.

"Kami juga mengajak para distributor bawang agar tidak melakukan praktik yang menyusahkan konsumen. Bawang merupakan kebutuhan pokok karena diperlukan hampir semua rumah tangga," ujarnya.(antara/yop)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yoseph Pencawan
Editor : Others
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper