Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HEADLINE HARI INI: Korupsi Hambat Investasi Tambang Jadi Sorotan

JAKARTA—Informasi tentang korupsi yang menghambat investasi tambang dan dugaan korupsi dalam penyaluran kredit Bukopin menjadi pilihan sejumlah media cetak untuk fokus pemberitaannya pada hari ini, Senin (4/2).

JAKARTA—Informasi tentang korupsi yang menghambat investasi tambang dan dugaan korupsi dalam penyaluran kredit Bukopin menjadi pilihan sejumlah media cetak untuk fokus pemberitaannya pada hari ini, Senin (4/2).


Kredit Bukopin
Perkara dugaan korupsi penyaluran kredit Bank Bukopin sebesar Rp69,8 miliar untuk pengadaan alat pengering gabah di sejumlah daerah ternyata masih berjalan di tempat meski telah diselidiki sejak tahun 2008. Sampai saat ini, para tersangka kasus ini belum juga dibawa ke penuntutan. (Neraca).

Investasi tambang
Praktik korupsi di Indonesia menjadi faktor terlemah, sehingga investor asing kurang berminat untuk berinvestasi pada sektor pertambangan di Tanah Air. Survei yang dilakukan Behre Dolbear Group Inc, lembaga kajian industri mineral, terhadap 25 negara tujuan investasi pertambangan pada 2012, menempatkan korupsi di Indonesia dengan persepsi negatif, yaitu nilai dua (skala 1-10). (Indonesia Finance Today).


Antisipasi properti
Sektor perumahan tahun 2013 diperkirakan semakin melaju kencang, baik pasokan maupun penyerapan.
Harga rumah yang ditaksir paling laku dan diminati yakni di kisaran Rp200 juta-Rp600 juta per unit. (Kompas).


Swasembada pangan
Swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah melenceng dari desain awal dan kian jauh dari harapan. Inkonsistensi kebijakan, banjir pangan impor, kartel pangan, serta praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dalam importasi pangan menjadi faktor pemiicu kegagalan swasembada sejumlah bahan pangan pokok. (Investor Daily).


Penjudi valas
Sudah menjadi rahasia umum, rupiah acap kali menjadi ajang spekulasi.
Ini pula yang tercermin dari hasil evaluasi pengawas bank Singapura atas transaksi non deriverable forwards (NDF). Perdagangan ini sarat manipulasi oleh para trader. (Kontan). (spr)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper