Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR HAJI: Jamaah RI korban kriminalitas & kerugiannya meningkat

JAKARTA: Jumlah jamaah haji Indonesia yang menjadi korban kriminalitas dan nilai kerugiannya meningkat selama musim haji tahun ini.
 
Kementerian Agama mencatat pada musim haji 2012, jumlah jamaah yang menjadi korban penipuan, pencurian, dan penjambretan meningkat. 
 
Hingga Rabu (17/10/2012), jumlah kerugian yang dialami jamaah akibat aksi kriminalitas tersebut selama di Makkah mencapai Rp267 juta dan 94.865 riyal Arab Saudi.
 
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Anggito Abimanyu mengingatkan untuk mencegah banyaknya jamaah yang kehilangan uang, diperlukan kerja sama dengan bank pemerintah. 
 
"Agar tak menyimpan uang dalam bentuk tunai, jamaah bisa menyimpan uangnya dalam bentuk ATM. Namun belum ada bank yang siap," tuturnya seperti dikutip laman resmi pemerintah haji.Kemenag.go.id.
 
Selain itu, lanjut Anggito, pihaknya menambah jumlah tenaga pengamanan dengan memperbantukan petugas dari berbagai sektor. "Kami juga bekerja sama dengan kepolisian Masjidil Haram," katanya.
 
Pemerintah juga telah membentuk unit pelayanan khusus bagi jamaah yang tersesat atau tertinggal saat beribadah di Masjidil Haram.
 
Kemarin, Menakertrans Muhaimin Iskandar juga melarang warga Indonesia yang tengah menyelesaikan ibadah haji untuk memperpanjang masa kunjungannya di Tanah Suci.
 
Pernyataan itu disampaikan Muhaimin usai mengunjungi Balai Latihan Kerja Cevest di Bekasi, Jawa Barat, seperti ditulis Antara, Kamis.
 
Moratorium pengiriman TKI ke Arab Saudi masih berlaku. Sampai saat ini, tidak ada satu pun TKW atau TKI yang boleh ke Arab Saudi sampai moratorium berakhir. 
 
"Termasuk yang berniat kerja di sana pascamenunaikan ibadah haji," ujarnya.
 
Muhaimin mengatakan, imbauan tersebut demi mengantisipasi kemungkinan munculnya masalah di masa mendatang. Jemaah haji yang melanjutkan masa tinggalnya di Arab Saudi untuk bekerja hanya akan menjadi tamu ilegal.
 
"Siapa pun yang tinggal secara ilegal di Arab Saudi hanya akan mengalami penderitaan," katanya. (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper