Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KONFLIK TIMUR TENGAH: Dukung Suriah, AS beri sanksi Hizbullah

WASHINGTON: Kementerian Keuangan AS menjatuhkan sanksi atas pemimpin kelompok gerilyawan dan gerakan politik Lebanon, Kamis (13/9), karena ia dikatakan membantu Suriah menggilas protes anti-pemerintah, dan dua anggota lagi karena kegiatan teror

WASHINGTON: Kementerian Keuangan AS menjatuhkan sanksi atas pemimpin kelompok gerilyawan dan gerakan politik Lebanon, Kamis (13/9), karena ia dikatakan membantu Suriah menggilas protes anti-pemerintah, dan dua anggota lagi karena "kegiatan teror" secara umum.

Para ahli mengenai sanksi menggambarkan tindakan terhadap Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah tersebut sebagai tindakan simbolis sebab berbagai hukuman --pembekuan setiap asetnya di bank AS-- telah dijatuhkan berdasarkan sanksi AS sebelumnya.

Kementerian AS itu menyatakan telah "membidik" Nasrallah berdasarkan US Executive Order 13583, yang ditandatangani oleh Presiden Barack Obama pada Agustus 2011, sebagian untuk menindak mereka yang membantu Suriah menindas protes terhadap Presiden Bashar al-Assad.

Lebih dari 27.000 orang diduga telah tewas dalam konflik 17-bulan di Suriah. Kementerian Keuangan AS juga menyatakan kementerian tersebut menjatuhkan sanksi atas dua anggota lain Hizbullah yakni Mustafa Amine Badreddine dan Talal Hamiya.

Mustafa telah dituntut oleh satu pengadilan PBB dalam pembunuhan mantan perdana menteri Lebanon Rafik al-Hariri pada 2005. Sementara Talal Hamiya adalah pemimpin organisasi keamanan eksternal Hizbullah.

Kedua orang tersebut dibidik berdasarkan Executive Order 13224 "karena menyediakan dukungan bagi kegiatan teror Hizbullah di Timur Tengah dan seluruh Dunia", kata Kementerian Keuangan AS di dalam satu pernyataan tertulis sebagaimana dikutip Reuters, Jumat (14/09).

Perintah pelaksana itu juga membekukan aset sasaran yang berada di dalam jurisdiksi AS.

"Dengan membantu aksi kekerasan al-Assad terhadap rakyat Suriah dan mendukung rejim yang tak terelakkan akan jatuh, Hizbullah merusak kestabilan regional dan menimbulkan ancaman terhadap Lebanon," kata Wakil Menteri Keuangan AS David Cohen. (Antara/Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper