Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI ROKOK: Sampoerna Operasikan Dua Pabrik Baru di Jatim

SURABAYA: PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk memperluas pengoperasian pabrik rokoknya di Jawa Timur ke wilayah bagian timur dengan membuka 2 unit produksi sigaret kretek tangan baru di Probolinggo dan Lumajang.

SURABAYA: PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk memperluas pengoperasian pabrik rokoknya di Jawa Timur ke wilayah bagian timur dengan membuka 2 unit produksi sigaret kretek tangan baru di Probolinggo dan Lumajang.

 

Pengoperasian kedua pabrik rokok sigaret kretek tangan (SKT) yang menerapkan kegiatan produksi secara pelintingan/manual itu menggandeng usaha kecil menengah (UKM).

 

“Pembukaan pabrik SKT di tingkat kecamatan dan kabupaten sejalan dengan misi kami untuk turut mengembangkan perekonomian daerah melalui pengembangan sektor industri padat karya. Tenaga kerja yang diserap mencapai ribuan orang,” kata Nur Hendratni, Corporate Communications PT HM Sampoerna Tbk, hari ini.

 

Dia menjelaskan kedua pabrik SKT baru itu berdomisili di Kraksaan, Kab. Probolinggo dan di Lumajang. Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk John Gledhill dijadwalkan menghadiri peresmian kedua pabrik rokok tersebut pada Rabu, 11 Juli 2012.

 

 

Nur Hendratni tidak merinci lebih lanjut  nama perusahaan UKM yang digandeng oleh HM Sampoerna di kedua kabupaten tersebut.

 

Berdasarkan data Bisnis, HM Sampoerna menjalankan pola kemitraan produksi SKT sejak 1994 dan mitra yang dilibatkan dalam perintisan kerja sama usaha tersebut adalah dua koperasi di Jatim masing-masing Koperasi Unit Desa Tani Bahagia di Mojokerto dan Koperasi Karyawan Redrying Bojonegoro (Kareb).

 

Selanjutnya, pola kemitraan berkembang ke Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat dan mitra produksi sigaret (MPS) HM Sampoerna mencapai 40 pabrik.

 

Dalam pola kemitraan tersebut, pihak HM Sampoerna memasok bahan baku dan alat pelintingan serta instruktur produksi, sedangkan koperasi maupun UKM menyiapkan fasilitas produksi serta tenaga kerja.

 

Pola itu menguntungkan kedua belah pihak, dimana HM Sampoerna tidak mengeluarkan dana investasi bagi pendirian pabrik sekaligus tidak menanggung kemungkinan terjadinya kasus ketenagakerjaan. Di lain pihak, koperasi dan UKM yang bermitra memperoleh jasa produksi yang nilainya cukup besar. (k22/yus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Adam A Chevny

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper