Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan ekonomi Sulsel tetap tinggi

MAKASSAR: Berikut ini ringkasan berita utama di kawasan timur Indonesia yang dimuat sejumlah surat kabar daerah a.l. Pertumbuhan ekonomi Sulsel akhir 2011 tinggi, Kemendag setop minyak goreng curah 2015, Sulut dan Sulteng kembangkan komoditas ekspor.Pertumbuhan

MAKASSAR: Berikut ini ringkasan berita utama di kawasan timur Indonesia yang dimuat sejumlah surat kabar daerah a.l. Pertumbuhan ekonomi Sulsel akhir 2011 tinggi, Kemendag setop minyak goreng curah 2015, Sulut dan Sulteng kembangkan komoditas ekspor.Pertumbuhan tinggi: Pertumbuhan ekonomi Sulsel sebagai hub kawasan timur diperkirakan tetap tinggi dan aman meskipun krisis di Eropa dan AS berpotensi mempengaruhi ekspor Indonesia.Syarkawi Rauf, Regional Chief Economist PT Bank Negara Indonesia Tbk Makassar, mengatakan pelaku usaha yang akan masuk ke Sulsel dan kawasan timur Indonesia (KTI) tidak perlu khawatir dengan kemungkinan yang akan berpengaruh terhadap eksposur bisnis mereka."Permasalahan di zona Eropa dan AS yang hanya akan berdampak langsung pada perekonomian Indonesia melalui ekspor, tidak akan berdampak pada perekonomian Sulsel dan KTI," ujarnya di sela-sela diskusi panel Perkembangan Ekonomi Terkini, Nasional dan Sulawesi Selatan yang digelar Bank Indonesia, kemarin. (Sumber: Bisnis Indonesia Regional Timur)Setop minyak goreng curah: Kemendag menargetkan pada 2015 tidak ada lagi minyak goreng curah yang beredar di pasar-pasar tradisional.Wakil Mendag Bayu Krisnamurthi mengatakan salah satu cara menghilangkan penjualan minyak goreng curah di pasar-pasar tradisional dengan menjual minyak goreng kemasan lokal yang diberi label sendiri. (Sumber: Bisnis Indonesia Regional Timur)Kembangkan komoditas ekspor: Pemprov Sulut mengembangkan dua komoditas unggulan daerah yang berpotensi untuk diekspor ke beberapa negara.Kadis Pertanian Sulut Johanes Panelewen mengatakan dua komoditas yang sementara ini dikembangkan adalah sapi ternak dan tanaman hortikultura. (Sumber: Bisnis Indonesia Regional Timur)Terkumpul di Makassar: Kegiatan perekonomian di Sulsel melesat setelah Makassar menjadi pusat perdagangan dan investasi. Aliran dana masyarakat daerah mayoritas terkumpul di bank-bank yang beroperasi di Makassar."Inflow [dana masuk] dari masyarakat di daerah semuanya terkumpul di Makassar," kata peneliti ekonomi madya Bank Indonesia cabang Makassar, Indrayana, kemarin.(Sumber: Tempo Makassar)Target produksi kakao: Kepala bidang Pengembangan Dinas Perkebunan Sulawesi, Muhammad  Anas, mengatakan akan memproduksi kakao sebanyak 300.000 ton pada 2012.Agar target itu tercapai, pemerintah pusat telah menganggarkan Rp316 miliar. Dana tersebut dibagi untuk provinsi Rp139 miliar dan kabupaten/kota Rp177 miliar."Itu keinginan Pak Gubernur [Syahrul Yasin Limpo]," kata Anas, dalam acara Pemaparan Hasil Kinerja SKPD di kantor gubernur kemarin. (Sumber: Tempo Makassar)Pengekspor perlu berhati-hati: Meski krisis ekonomi di Eropa dan AS dinilai tak berdampak pada ekonomi Indonesia, pengeskpor diminta tetap berhati-hati.Ekonom Unhas Syarwaki Rauf mengatakan krisis global tidak secara langsung mempengaruhi Indonesia. Namun, efek domino yang ditimbulkan, bisa berdampak pada ekspor barang Indonesia.Karena itu, eksportir harus lebih cermat dan memeriksa baik-baik pihak yang menjadi tujuan ekspor. "Pengekspor kakao misalnya. Memang tujuan ekspornya di Negara-negara Asia, bukan di Amerika atau Eropa," ujarnya.(Sumber: Fajar)Incar investor di Makassar: Forum calon investor yang digelar PT Bursa Efek Indonesia hari ini untuk menjaring Investor masuk ke pasar modal. Dalam forum ini, BEI akan memaparkan outlook sekaligus cara menanamkan modal atau menjadi emiten dibursa.Kepala Kantor Perwakilan PT BEI di Makassar, Fahmin Amirullah, mengatakan, sejauh ini masyarakat terkesan sulit untuk membedakan mana investasi modal dan keuangan. Melalui acara ini, masyarakat umum akan diberikan gambaran jelas seperti apa investasi di pasar modal itu.(Sumber: Fajar)Rumput laut bersertifikat: Ketua Asosiasi Petani dan Pengusaha Rumput Laut Indonesia (Asppeli) Sulsel , Arman Arfah, mengharapkan, Indonesia sudah menerapkan standarisasi kualitas rumput laut."Kami sementara menggodok penerapan SNI pada Rumput Laut. Standarisasi mutu rumput laut Indonesia ini sudah mengarah ke perbaikan mutu. Ini jadi acuan dan kita berharap penerapannya sudah terlaksana 2012," katanya. (Sumber: Tribun Timur) (tw) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Nadya Kurnia
Sumber : Rahma

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper